Wednesday, October 22, 2008

Ibu Bekerja?? Jangan ragu memberi ASI eksklusif

Di Posting oleh Rini Indrawati

Sekali lagi, ini hanya sharing pengalaman saya memberikan ASI eksklusif bagi kedua buah hati saya Rizal & Rafif.
Saya seorang Ibu bekerja dengan waktu yang ketat mulai jam 7.30 - 16.30. Bagi saya yang seorang Ibu, tentunya ada rasa bersalah dan sedih harus meninggalkan anak-anak, apalagi kalau mereka masih bayi. Saya sendiri tergolong yang susah punya anak, sehingga amanah yang sudah diberikan Allah betapa sayangnya apabila tidak mendapatkan apa yang sudah menjadi haknya. Allah sendiri juga memerintahkan untuk menggenapkan proses menyusui ini sampai 2 tahun.
ASI adalah hak setiap anak. Di dalam ASI terkandung zat-zat yang sangat dibutuhkan bayi sesuai dengan usianya. Subhanallah.. ASI dari ibu bayi umur 1 bulan kandungannya berbeda dengan ASI dari ibu bayi 5 bulan. Selain berisi nutrisi penting untuk pertumbuhannya, juga terkandung zat kekebalan tubuh. Dan satu lagi.. Dengan memberi ASI terjadi ikatan yang kuat antara ibu dan bayinya.. Ah.. senangnya kalau sudah menyusui.. Begitu dekatnya kita dengan bayi kita.. Begitu terasa kasih sayang itu.. Begitu terasa berharganya kita sebagai ibu.
Buat saya sendiri menyusui adalah hal yang spesial. Saya berusaha memberikannya sekalipun saya bekerja. Memang tidak gampang tapi saya yakin setiap ibu bisa jika ada kemauan!! Perlu komitmen dan kesungguhan demi buah hati tercinta.
Gimana caranya?? Pagi hari sebelum saya berangkat saya sempatkan menyusui dulu. Kemudian saya bawa botol susu yang sudah disterilkan, biasanya 2 botol. Nah, kira-kira antara jam 9-10 saya sempatkan memerah susu. Awalnya saya pakai pompa. Tapi terakhir saya cuma menggunakan tangan. Ternyata tidak sulit juga dan praktis karena tidak perlu membawa alat.
Alhamdulillah saya punya tempat persembunyian untuk memerah susu :). Teman-teman saya sih sudah hapal dengan kebiasaan ini. Paling-paling mereka menggoda saja he..he..
Setelah susu diperas botol itu aku masukkan di ruang server yang dingin seperti kulkas. Kebetulan sih saya penguasa ruang itu jadi leluasa :). Bagi yang tidak ada ruang seperti itu ya bisa ditempatkan di kulkas, atau bila perlu bawa termos :). Repot ya?? Iya sih.. tapi demi anak, apapun akan dilakukan!! Rasanya tidak ada artinya kerepotan itu jika dibandingkan manfaat yang akan diraih.
Siang hari pas jam istirahat saya bisa pulang. He..he.. kebetulan rumah dekat kantor jadi Alhamdulillah bisa pulang jam istirahat. Botol yang sudah diisi langsung ditaruh freezer. Habis itu saya bisa menyusui langsung.
Oh iya.. mungkin di awal yang agak repot adalah menyesuaikan jam. Artinya mendisiplinkan bayi sebelum ditinggal agar di jam-jam tertentu dia menyusu, termasuk mendisiplinkan jam tidur. Memang sebelum kembali bekerja kira-kira 2 minggu sebelumnya kita perlu melatih anak untuk meminum dari botol atau sendok. Usahakan jangan ibu yang memberikan karena biasanya anak menolak dan membuat bayi bingung. Biarlah ibu pengganti Anda yang melakukannya.
Balik lagi ke cerita tadi, setelah kembali ke kantor di sekitar jam 3 saya memerah lagi. Pulang kerja dimasukkan freezer lagi.. Begitu seterusnya. Jangan lupa untuk memberikan tanda kapan susu di botol itu diperah sehingga waktu diberikan ke bayi dengan konsep FIFO (first in first out). Di freezer katanya sih ASI bisa bertahan dalam hitungan bulanan, kalau ditaruh di chiller nya bisa tahan 2 hari, tapi dengan syarat gak sering dibuka pintunya ya.. Kalau di udara terbuka ASI tahan 2 jam. Nah sebelum diberikan ASI dikeluarkan dari chiller, biarkan mencair. Jika sudah cukup mencair hangatkan dengan mencelup botol di air panas / hangat. Jangan digodok! Setelah cukup hangat berikan langsung kepada bayi.
Dari pengalaman saya alhamdulillah saya bisa memberi ASI eksklusif selama 4 bulan buat Rizal dan 5 bulan buat Rafif. Si Rizal saya susui hingga 1 tahun 6 bulan sedangkan Rafif 1 tahun 8 bulan. Alhamdulillah saya sudah cukup memberikan hak mereka. Sebetulnya saya ingin sekali menggenapkan hingga 2 tahun, tapi karena waktu itu saya hamil lagi, ternyata mereka langsung menolak bila saya susui :(. Mungkin rasanya lain kali ya... Kata orang tua-tua dulu juga begitu.
Yang heboh lagi kalau saya harus keluar kota. Jadinya selalu bawa rombongan. Paling tidak pembantu diajak buat menjaga anak. Soalnya kalau berhari-hari tidak disusui jadinya produksi ASI berkurang.. Oh iya.. semakin kita berikan semakin banyak produksi ASI. Makanya ibu-ibu jangan diselingi dengan botol pada saat periode ASI eksklusif, karena jika diselingi artinya produksi ASI juga akan berkurang. Kalau bayi sudah mulai makan makanan padat, boleh aja diberikan susu formula, tapi ASI tetap ya bu.. Susu formula hanya apabila ibu tidak available saja waktu itu. Jangan malas juga menyusui pada malam hari. Memang mengantuk, tapi kalau setiap hari kita biasakan, rasa kantuk itu akan hilang. Dan satu lagi jangan pernah ada dalam pikiran bahwa kita tidak mampu menyusui karena ASInya kurang. Dengan keraguan itu justru mengurangi produksi ASI. Yakinkan ibu bahwa ibu bisa!! InsyaAllah akan lancar. Bagaimanapun juga Allah sudah mencetak tubuh kaum Ibu agar bisa menyusui anaknya. Ini natural sekali jadi jangan punya pikiran tidak mampu. Ada beberapa ibu bilang kalau anaknya ingin menyusu terus sehingga berpikiran ASInya kurang dan anak masih lapar. Menurut saya sih sebetulnya anak kurang nyaman saja sehingga ingin menyusu terus (padahal sebetulnya bukan untuk minum tapi ingin mendapat ketenangan dengan mengenyot puting ibu). Apalagi kalau ibu terus merasa ASInya kurang.. Resah.. Wah tambah rewel deh anaknya.. dan tambah berkurang ASInya.. Yakin aja ya bunda :)
Ada lagi ibu yang sulit menyusui karena putingnya tidak muncul. Ini memang menyulitkan bayi. Tapi bukannya tidak ada solusi ya bunda.. sekarang kan ada nipple puller, itu alat yang bisa menarik puting.. Pake itu aja yang rutin, nanti juga bisa keluar kok putingnya. Saya ada pengalaman waktu Rizal mulai menyusu. Kebetulan puting saya memang rata. Waktu dia sudah lapar wuahh heboh deh.. Dia bisa cari-cari puting sambil geleng-geleng kepalanya tidak sabar. Mukanya sampai merah.. Akhirnya saya cari akal. Waktu dia gitu saya kasih susu di dot sedikit. Setelah dia agak tenang barulah saya kasihkan puting saya. Alhamdulillah berhasil dan semakin dia rajin menyusu putingnya jadi keluar sendiri.
Begitu bunda.. Mudah-mudahan sharing ini bermanfaat. Bukan bermaksud menggurui atau narsis, tapi cuma berbagi pengalaman aja. Mudah-mudahan menjadi inspirasi bagi bunda-bunda lain yang bekerja ataupun tidak untuk berusaha memberikan ASI bagi bayi-bayi penerus bangsa ini.

No comments:

 

blogger templates | Make Money Online